keberhasilan, remidial, dan pengayaan dalam pembelajaran



MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
(KEBERHASILAN, REMIDIAL DAN PENGAYAAN DALAM PEMBELAJARAN)


Oleh: Kelompok 10
Ida Aulia Mawaddah         : 15.1.13.1.063


Dosen Pembimbing :
Dr. H. Nashuddin, M.Pd


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
2015
 

KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur selalu terucap kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami kesehatan sehingga mampu menyelesaikan kewajiban kami. Tak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan alam penerang umat muslim Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umat dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang berilmu.
            Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kami pada mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran yang berjudul Keberhasilan, Remidial, Dan Pengayaan Dalam Pembelajaran. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah memberi arahan dalam proses penyusunan makalah.
            Kami menyadari bahwa dalam makalah ini sangat banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kami menerima saran dan kritikan yang mendukung dan memotivasi dari pembaca.




                                                                                                              November, 2015


                                                                                                                        Penulis






DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A.    Latar Belakang................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2
A.    Keberhasilan Pembelajaran................................................................................ 2
B.     Pembelajaran Remidial...................................................................................... 4
C.     Pengayaan......................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 13
A.    Kesimpulan....................................................................................................... 13
B.     Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya di dalam kelas, tidak semua siawa memiliki kemampuan belajar yang sama dan tidak semua kegiatan pembelajaran berjalan dengan mulus. Seringkali siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu, sedangkan kita tahu, semua siswa miliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pengajaran dan pemperoleh hasil maksimal dalam proses pembelajaran.
Kesulitan belajar yang dialami siswa di sekolah bisa bermacam macam, baik dalam hal menerima pelajaran, menyerap pelajaran atau kedua duanya. Selain itu ada banyak factor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut, baik dalam kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan, maupun pendekatan belajar yang tepat untuknya.
Penanganan kasus kesulitan belajar mengajar tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui pendekatan pengajaran remedial dan ada yang disebut dengan pengayaan. Untuk itu penyusun makalah ini agar para pendidik, baik sebagai berperan sebagai guru pembimbing maupun sebagai guru mata pelajaran dapat mengajarkan pengajaran remedial dan pengayaan dalam menangani kesulitan belajar siswa untuk mencapai tujuan keberhasilan belajar siswa yang di harapkan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Keberhasilan Mengajar?
2.      Apa Itu Pembelajaran Remedial?
3.      Apa Itu Pengayaan?
C.    Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini ialah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai apa itu remedial dan pengayaan, dan seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keberhasil pembelajaran
1.      Pengertian keberhasilan pembelajaran
Pembelajaran merupakan aktivitas yang memiliki keterukuran secara jelas.  Keberhasilan pembelajaran adalah ketercapaian atau penguasaan terhadap bahan/materi pembelajaran yang ditandai dengan penguasaan tujuan pembelajaran. Ukuran keberhasilan pembelajaran dalam pengertian yang operasional adalah penguasaan suatu bahan pelajaran yang dinyatakan tujuan pembelajaran khusus dan memiliki kontribusi bagi tujuan di atasnya.
Merujuk pada rumusan operasional keberhasilan pembelajaran apabila  diikuti ciri-ciri:
a.       Daya serap terhadap bahan pembelajaran mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok
b.      Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok.
Ciri-ciri keberhasilan pembelajaran tersebut, bukanlah semata-mata keberhasilan dari segi kognitif, tetapi mesti menyangkut aspek-aspek lain, seperti aspek afektif dan aspek psikomotorik. Pengevaluasian salah satu aspek saja akan menyebabkan pembelajaran kurang memiliki makna yang bersifat komprehensif.
2.      Penilaian keberhasilan pembelajaran
Pengukuran taraf atau tingkat keberhasilan proses pembelajaran ternyata sangat penting, dengan demikian pengukurannya harus benar-benar sahih, handal dan luas berdasarkan kaidah, aturan, atau ketentuan penyusunan butir tes.

a.       Tes formatif
Tes formatif digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasa tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasa tersebut. Hasil tes dapat dimanfaatkan untuk memeperbaiki proses pembelajaran pada bahan tertentu dan dalam waktu tertentu juga.
b.      Tes sumatif
Tes sumatif diadakan untuk megukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telahdisampaikan selama satu semester, satu ata dua tahun pelajaran. Tujuanya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah (lembaga pendidikan formal).
3.      Tingkat keberhasilan pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran dapat ditinjau atas 4 tingkat, yaitu:[1]
·         Pertama, Istimewa yaitu jika seluruh bahan pemeblajaran yang telah telah disampaikan dapat dikuasai oleh siswa.
·         Kedua, Baik Sekali, yaitu jika sebagian besar (85% sampai dengan 94%) bahan pembelajaran yang telah disampaikan dapat dikuasai oleh siswa.
·         Ketiga, baik yaitu apabila bahan pembelajaran yang telah disampaikan hanya 75% sampai dengan 84% dapat dikuasai oleh siswa.
·         Keempat, kurang yaitu apabila bahan pembelajaran yang telah disampaikan kurang dari 75% dikuasai oleh siswa.

B.     Remedial (pengulangan)
1.      Pengertian pembelajaran remedial
Dalam pelaksnaan proses pembelajaran, tidak semua siswa dapat mencapai ketuntasan dalam belajar, artinya ada siswa yang tidak mencapai standar  kompetensi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Made alit mariana (2003) menyatakan, untuk memberikan kesempatan agar siswa yang terlambat mencapai ketuntasan menguasai materi pembelajaran tersebut, diadakan pembelajaran remedial.[2]
kata “remedial” adalah “suatu hubungan dengan perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remedial adalah suatu pembelajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan. Dan pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi lebih baik. Menurut Abin syamsudin dalam bukunya, pengajaran remedial di defenisikan sebagai upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/kerja sama dengan ahli/ pihak lain) untuk menciptakan suatu situasi (kembali/baru/beda dari biasanya) yang memungkinkan individu atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang di harapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang terencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu atau kelompok siswa yang bersangkutan  serta daya dukung  sarana  dan lingkungannya.
2.      Tujuan dan fungsi pembelajaran remidial
Tujuan pembelajaran remedial adalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan pembelajaran remedial ini diharapkan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui penyembuhan atau perbaikan.   
Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan kepribadian murid.
Adapun fungsi kegiatan pembelajaran remedial, yaitu:[3]
a.       Fungsi korektif, yaitu memperbaiki cara mengajar dan cara belajar, kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagia kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial ini guru memperbaiki cara mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya.
b.      Fungsi pemahaman, dalam kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun pada diri siswa.
c.       Fungsi penyesuaian, pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi individu siswa. Tujuan dan materi pelajaran, disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Karena  semua aspek kegiatan remedial disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik siswa, proses pembelajaran tidak lagi merupakan beban bagi siswa, siswa akan termotivasi lebih giat sehingga dapat mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik.
d.      Fungsi pengayaan, melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar, metode mengajar atau alat bantu pembelajaranyang lebih bervariasi dari yang diterapkan guru dalam pembelajaran biasa.
e.       Fungsi ekselerasi, guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
f.       Fungsi terapeutik, guru dapat membantu siswa yang berkaitan dengan aspek social pribadi.
3.      Kapan pembelajaran remedial dilaksanakan
Terdapat beberapa alternatif berkenaan dengan waktu atau kapan pembelajaran remedial dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah pembelajaran remedial diberikan pada setiap akhir ulangan harian, mingguan, akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah pembelajaran remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK atau KD tertentu? Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga diberikan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti program pembelajaran remedial.
Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil diperoleh melaluiulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.[4]
Tingkat keberhasilan proses pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya dan salah satunya adalah berhubungan dengan perbaikan proses pembelajaran, apabila terdapat indikasi kegagalan belajar, baik meyangkut seluruh pokok bahasan atau sebagiannya saja.
Proses perbaikan dapat dilakukan jika terdapat bukti-bukti otentik adanya kegagalan dalam belajar seperti:
a.       Jika 85% dari jumlah mencapai taraf keberhailan optimal atau bahkan maksimal ( mencapai 75% penguasaan materi), maka proses pembelajaran berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru sehingga tidak begitu penting untuk menyelenggarakan program perbaikan.
b.      Jika 75% atau lebih dari jmlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang ( dibawah taraf menimal), maka proses pembelajaran berikut hendaknya bersifat perbaikan (remidial)
Pembelajaran remidial biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Mengulang pokok bahasan seluruhnya.
b.      Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai
c.       Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal bersama-sama
d.      Memberikan tugas-tugas
4.      Prosedur pelaksanaan remedial
Adapun langkah-langkah pelaksanaan remedial, yaitu:[5]
a.       Analisis hasil diagnosis
Melalui kegiatan diagnosis, guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi sorotan adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan dengan tidak tercapainya criteria keberhasilan belajar.
b.      Identifikasi penyebab kesulitan
Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan atau menguasai kesulitan belajar.
c.       Penyusunan rencana
Adapun komponen-komponen yang harus diperhatika dalam pelaksanaan kegiatan remedial, adalah sebagai berikut:
·         Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran.
·         Menentukan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang telah dirumuskan.
·         Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai masalah dan factor penyebab kesulitan belajar serta karakteristik dari masing-masing siswa.
·         Merancang waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan remedial.
·         Menentukan jenis, prosedur, dan alat untuk penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
d.      Pelaksanaan kegiatan
Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam belajar biasa. Oleh karena itu dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan di luar jam belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.
e.       Evaluasi remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, kita harus melaksanakan penilaian. Penilaian itu dapat dilakukan dengan mengkaji kemauan siswa. Guru harus menganalisis komponen pembelajaran, dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi, materi, kegiatan, waktu, serta materi.
Adapun prosedur pelaksanaan remedial menurut Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993) yang terdapat dalam Belajar dan Pembelajaran oleh Sobry Sutikno, yaitu:


Diagnostic kesulitan belajar
 
 
 








Hasil yang diharapkan
 
 























Skema tersebut, dapat dikembangkan menjadi empat alternative:
·         Pertama, mencakup langkah : 1-2-4-5-6
·         Kedua, mencakup langkah      : 1-2-(3)-4-5-6
·         Ketiga, mencakup langkah      : 1-2-4-6-(7)
·         Keempat, mencakup langkah  : 1-2-3-4-5-6-(7)
5.      Perbedaan pembelajaran biasa dengan pembelajaran remedial
Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (1991), menjelaskan tujuh perbedaan pembelajaran biasa dengan pembelajaran Remidial, berikut ini:
a.       Kegiatan pembelajaran biasa sebagai program pembelajaran di kelas dan semua siswa ikut berpartisipasi, sedangkan kegiatan pembelajaran perbaikan dilakukan setelah diketahui adanya kesulitan belajar, kemudian diadakan pelayanan khusus.
b.      Tujuan pembelajaran biasa adalah dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang belaku untuk semua siswa, sedangkan pembelajaran perbaikan tujuannya disesuaikan dengan kesulitan belajar siswa, walaupun tujuan akhirnya sama.
c.       Metode yang digunakan dalam pembelajaran biasa sama untuk semua siswa, sedangkan metode dalam pembelajaran remedial disesuaikan dengan latar belakang kesulitan.
d.      Pembelajaran biasa dilakukan oleh guru, sedangkan pembelajaran perbaikan oleh tim (kerja sama)
e.       Pembelajaran perbaikan lebih diferensial dengan pendekatan individu
f.       Evaluasi pembelajaran perbaikan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.



C.    Pengayaan
1.      Pengertian pengayaan[6]
Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Di samping itu, pembelajaran pengayaan juga bisa diartikan memberikan pemahaman yang lebih dalam dari pada sekedar standar kompetensi dalam kurikulum. Pembelajaran pengayaan juga dilakukan untuk memberi kesetaraan kesempatan bagi siswa yang belajar lebih cepat. Hal ini dilaksanakan tetap pada suatu keyakinan bahwa pelajaran merupa
kan suatu yang menyenangkan dan sekaligus menantang.
Kegiatan pengayaan ini ada dua macam, yaitu:
1.      Pengayaan horizontal, yaitu upaya memberikan tugas sampingan yang akan memperkaya pengetahuan siswa  mengetahui materi yang sama, karena dalam suatu kelas, siswa dan teman-temannya yang memiliki perbedaan tingkat pengetahuan, mungkin akan merasa bosan atau jenuh bila seseorang guru tetap menerangkan bahan yang sudah dikuasainya.
2.      Pengayaan vertikal, yaitu kegiatan pengayaan yang berupa peningkatan dari tingkat pengetahuan yang sedang diajarkan ke tingkat yang lebih tinggi yang akan diajarkan, sehingga siswa maju dari satuan pelajaran yang sedang diajarkan kesatuan pelajaran berikutnya menurut kemampuan dan kecerdasannya sendiri.

2.      Tujuan pengayaan
Adapun tujuan program pengayaan selain untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan tehadap materi yang sedang atau telah dipelajarinya juga agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar.
3.      Prosedur pelaksanaan program pengayaan
Kegiatan program pengayaan diawali dari kegiatan pembelajaran atau penyajian pelajaran terlebih dahulu dengan mengacu kepada kriteria belajar tuntas.
Pelaksaan program pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif atau sumatif yang fungsinya sebagai feedback bagi guru dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran akan terdapat dua kemungkinan:
a.       Bagi siswa yang taraf penguasaannya kurang dari 75% perlu diberikan perbaikan ( remidial teaching).
b.      Bagi siswa yang taraf penguasaannya lebih dari 75% perlu diberikan pengayaan.
Pelaksanaan kegiatan pengayaan ini bisa dilakukan baik dari dalam atau di luar jam tatap muka.[7]





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak semua siswa dapat mamahami materi pelajaran dengan baik. Terdapat kesulitan-kesulitan belajar yang dalami oleh siswa. Dalam hal ini untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut ada yang disebut dengan remedial dan pengayaan.
Pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi  baik. Proses pengajaran ini bersifat lebih khusus karena di sesuaikan dengan jenis dan sifat kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Proses bantuan lebih di tekankan pada pada usaha perbaikan cara-cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi pelajaran, penyembuhan segala hambatan yang dihadapi. Dan tujuan pembelajaran remedial adalah agar setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang diharapkan dan tujuan pengajaran remedial agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui penyembuhan atau perbaikan.
Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pembelajaran yang telah dipelajarinya, adapun tujuan pengayaan yaituh selain untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau yang telah dipelajarinya agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal pendayagunaan kemampuan maupun perolehan dari hasil belajar.
B.     Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam proses belajar mengajar tidak semua siswa dapat memahami semua yang dijelaskan oleh gurunya, dan tidak semua siswa mempunyai tingkat pemahaman yang sama. Oleh karena itu guru atau pendidik terlebih dahulu harus mengatahui karakter dari peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Sobry Sutikno, Belajar Dan Pembelajaran (Lombok : Holostica,2013)
Sumantri, Mulyani Dan Permana, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV. Mulana, 2001)
Winataputra dan Udin, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006)
http//: Remedial dan Pengayaan _ AnakFisika.htm. (2015) 07:39 pm



[1] Sobry Sutikno, Belajar Dan Pembelajaran (Lombok : Holostica,2013) h. 161-163
[2] Ibid, h. 163
[3] Winataputra dan Udin, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006)
[4] http//: Remedial dan Pengayaan _ AnakFisika.htm 07:39 pm
[5] Sumantri, Mulyani Dan Permana, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV. Mulana, 2001)
[6] Ibid,
[7] Ibid, Belajar Dan Pembelajaran

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah hipotesis penelitian

pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran

populasi dan sampel