pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan, Pengajaran, dan
Pembelajaran
1. Pengertian
pendidikan
Pendidikan berasal
dari kata “pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata “pedagogia” yang berarti
ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua
kata yaitu “Paedos” dan “Agoge” yang berarti yang membimbing,
memimpin anak. Dari pengertian ini pendidikan dapat di artikan kegiatan seorang
dalam membimbing dan memimpin anak ke pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab[1].
Banyak
rumusan pendidikan yang di kemukakan oleh para ahli diantaranya:
a.
John Dewey
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kecakapan mendasar
secara intelektual dan emosional sesama manusia.
b.
JJ. Rouseau
Pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa yang tidak
kita butuhkan pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita akan butuhkan pada saat
dewasa.
c.
Langevald
Pendidikan merupakan setiap usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi
dan membimbing anak ke arah kedewasaan, agar anak cekatan melaksanakan tugas
hidupnya sendiri. Menurut Langeveld pendidikan hanya berlangsung dalam suasana
pergaulan antara orang yang sudah dewasa (atau yang di ciptakan orang drewasa
seperti: sekolah, buku, model dan sebagainya) dengan orang yang belum dewasa
yang di arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
d.
Brubacher
Pendidikan merupakan proses tinbal balik dari tiap individu manusia
dalam rangka penyusuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan dengan alam
semesta.
e.
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam
diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
f.
Zahara Idris
Pendidikan merupakan serangkaian interaksi yang bertujuan antara
manusia dewasa dengan anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan
media dalam rangka memberikan bantuan perkembangan potensi anak secara maksimal
agar menjadi manusia dewasa.
g.
Ahmad D. Marimba
Pendidikan merupakan pemberian bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya keperibadian yang utama.
Dari beberapa
pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
oleh orang dewasa/ pendidik untuk membawa anak/ peserta didik menuju kedewasaan
melalui proses bimbingan yang dilakukan secara teratur dan sistematis.
Secara nasional
pendidikan dirumuskan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlaq mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
v Tujuan
Pendidikan
Tujuan
pendidikan merupakan seperangkat hasil yang harus dicapai oleh peserta didik
setelah mengikuti serangkaian kegiatan pendidikan. Rangkaian kegiatan pendidikan
yang di ikuti melalalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang kesemuanya
diarahkan untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Tujuan
pendidikan disusun secara bertingkat, dari tujuan pendidikan yang sangat luas
dan umum sampai ketujuan pendidikan yang spesifik dan operasional.
Tingkat-tingkat tujuan pendidikan itu meliputi : (a) tujuan pendidikan
nasional, (b) Tujuan institusional, (c) Tujuan kurikuler, (d) Tujuan
pembelajaran (Intruksional), yang mencangkup tujuan pembelajaran umum dan
tujuan pembelajaran khusus.
a.
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan Nasional adalah tujuan
pendidikan yang hendak dicapai oleh suatu Negara dalam jangka panjang. Tujuan ini
sangat luas dan merupakan pedoman semua
kegiatan / usaha pendidikan disuatu Negara. Tujuan pendidikan nasional juga
merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam system pendidikan nasional.
Berdasarkan undang-undang No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional dirumuskan
sebagai berikut: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
b.
Tujuan Institusional
Tujuan Institusional (tujuan lembaga
pendidikan) adalah tujuan dari masing-masing institusi atau lembaga misalnya:
-
Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
-
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
-
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah atas
c.
Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan dari masing-masing mata pelajaran
atau bidang study misalnaya:
-
Tujuan bidang study Pendidikan Agama
-
Tujuan pendidikan bidang study Matematika
-
Tujuan pendidikan bidang study Ilmu Pengetahuan Alam
d.
Teori Tujuan Pembelajaraan (instrusional)
Tujuan pembelajaran sering juga di sebut dengan tujuan
instruksional. Tujuan instruksional merupakan tujuan yang menggambarkan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki setiap siswa
sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku
(behavior) yang dapat diamati dan di ukur.
Tujuan instruksional terdiri dari tujuan instruksional umum
(Standar kompetensi) dan tujuan instruksuional khusus (kompetensi dasar/ indikator
hasil belajar). Tujuan instruksional umum sifatnya masih umum dan tidak dapat
di ukur karena perubahan tingkah laku masih terjadi dalam diri manusia
(intern). Sedangkan tujuan instruksional khusus merupakan tujuan pembelajaran
yang sifatnya operasional yaitu dapat diamati, di ukur dan dapat menunjukkan
perubahan tingkah laku.
2.
Pengertian pengajaran
Adapun
pengajaran menurut para ahli
a.
Mahani Razali
Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas
yang bertujuan dan memiliki tujuan dimana guru berbagi informasi dengan
mahasiswa untuk memungkinkan mereka menyelesaikan sesuatu tugas yang tidak bisa
diselesaikan sendiri sebelum itu
b.
Sulaiman Masri Mashudi Bahari,
Juliliyana Mohd Junid; 2007
Pengajaran merupakan proses kompleks
yang dipengaruhi oleh berbagai unsur termasuk kualitas pengajaran, kecerdasan,
bakat dan minat siswa serta pengaruh motivasi, lingkungan sekolah, rumah dan
dorongan orang tua terhadap siswa
c.
Lydia Harlina Martono, Satya
Joewana; 2006
Pengajaran merupakan salah satu
aspek dari pendidikan, yaitu aspek pengetahuan (kognitif). Pengajaran
memberikan keterampilan dan pengetahuan, sedangkan pendidikan membimbing anak
ke arah kehidupan yang baik dan benar.
Pengajaran
sering diartikan sama dengan kegiatan mengajar. Dalam arti yang lain pengajaran
diartikan telah terjadinya interaksi belajar mengajar antara komponen-komponen
pengajaran khususnya antara guru dan siswa antara siswa dengan siswa, dan
antara guru dan siswa dengan komponen-komponen pengajaran lainnya. Pengajaran
juga sering diartikan sama dengan kegiatan pendidikan.
Dalam
pengertian yang lain pengajaran adalah terjadinya dua aktivtas yang berbeda
antara pihak guru dengan pihak siswa. Aktivitas guru adalah mengajar yang
berperan mengupayakan jalinan komunikasi atau interaksi yang harmonis antara
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Ukuran
keberhasilan pengajaran adalah tercapainya komunikasi yang harmonis guru dengan siswa. Indikator
keberhasilan pengajaran lainnya adalah
terjadinya perubahan tingkah laku para diri siswa serta tertanamya dalam diri siswatentang kebutuhan
akan belajar serta manfaat belajar.[2]
Pengajaran
tidaklah lain salah satu bagian dari pendidikan dengan cara memberikan ilmu
pengetahuan serta kecakapan dalam mendidikk anak didiknya. Jika pengajaran ini
kurang dilakukan disekolah maka dapat diduga hasil pendidikan tidak akan
sempurna atau berhasil dalam mengembngkan anak didik secara utuh.
3.
Pengertian
pembelajaran
Adapun
pembelajaran menurut para ahli
a.
Winkel ( 1991)
Mengartikan pembelajaran sebagai sebagai kegiatan yang
dirancang untuk mendukung prroses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang
berperan terhadap kejadian-kejadian
internal yag berlaku didalam diri
peserta didik .
b.
Dimyati dan mudijono (1999)
Mengartikan pembelajaran yang ditujukan untuk membelajarkan siswa.
Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa
c.
Arief. S. Sadiman dan Iskandar (1990)
Mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
d.
Degeng (1993)
Mengartikan pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan pelajar.
Dari beberapa
pengertian pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari pembelajaran
itu adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses
belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran ada kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara mencapai tujuan
yang berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran,
menyampaikan materi pelajaran dan mengelola pembelajaran.[3]
Pembelajaran ialah membelajarkan
siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pendapat lain mengartikan bahwa
pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. pembelajaran merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi
antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
v Sistem pembelajaran
mencakup tiga aspek menurut Lindgren:
1.
Siswa
Siswa merupakan faktor yang paling penting sebab tanpa siswa tidak
akan ada proses belajar.
2.
Proses belajar
Proses belajar adalah apa saja yang dihayati siswa apabila mereka
belajar, bukan apa yang harus dilakukan pendidik untuk membelajarkan materi
pelajaran.
3.
Situasi belajar
Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar
dan semua faktor yang mempengaruhi proses belajar seperti pendidik, kelas, dan
interaksi di dalamnya.
Dalam proses
pembelajaran, kedudukan guru sudah tidak dapat lagi dipandang sebagai penguasa
tunggal, tapi dianggap sebagai manager of learning (pengelola belajar)
yang perlu senantiasa siap membimbing dan membantu para siswa. Dalam proses
pembelajaran, telah mengubah peran guru dan siswa. Peran guru telah berubah
dari:
a.
Sebagai penyampaian pengetahuan, sumber utama informasi, ahli
materi, dan sumbar segala jawaban, menjadi fasilitator pembelajaran, pelatih,
kolabolator, dan mitra belajar.
b.
Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,
menjadi lebih banyak memberikan alternatif tanggungjawab kepada setiap siswa
dalam pembelajaran
Sementara itu
peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan juga, yaitu:
1.
Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam
proses pembelajaran
2.
Dari yangmengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan
berbagai pengetahuan.
3.
Dari pembelajaran sebagai aktifitas individual menjadi pembelajaran
berkolaboratif dengan siswa lain.
v Tujuan
pembelajaran
Tujuan
pembelajaran pada dasarnya kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa
setelah memperoleh pengalaman belajar. Dengan kata lain tujuan pembelajaran
merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana & Wari Suwaria (1991) kemampuan-kemampuan tersebut
mencakup aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor).
Tujuan
mempunyai jenjang dari yang luas atau umum sampai kepada yang sempit/khusus.
Semua tujuan itu berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan tujuan
diatasnya. Bila tujuan terendah tidak dicapai, maka tujuan diatasnya tidak tercapai pula. Hal ini disebabkan karena
tujuan berikutnya merupakan tuntutan dari tujuan sebelumnya. Oleh karena itu,
aspek tujuan pembelajaran merupakan yang paling utama, yang harus dirumuskan
secara jelas dan spesifik karena dapat menentukan arah. Tujuan-tujuan
pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku siswa yang diinginkan, dan
karenanya harus dirumuskan secara dan spesifik karena dapat menentukan arah.
Tujuan-tujuan pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku siswa yang
diinginkan, dan karenanya harus dirumuskan secara operasional, dapat diukur,
dan dapat diamati ketercapaiannya.[4]
B. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan,
Pengajaran, dan Pembelajaran
1. Persamaan pendidikan, pengajaran, dan
pembelajaran
a.
Sama-sama
proses utama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, baik pembelajaran maupun pengajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Karena merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, baik pembelajaran maupun pengajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Karena merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi.
b.
Menggunakan
guru sebagai pelaku, transfer dan pembimbing Peran yang dimiliki oleh seorang
guru dalam tahap ini adalah sebagai fasilitator dengan kata lain ialah sebagai
pelaku dalam pentransferan pengetahuan sekaligus sebagai pembimbing. Untuk
menjadi fasilitator yang baik.
c.
Tujuannya
sama-sama untuk perubahan atas sikap dan perilaku untuk memperoleh suatu
perubahan yang dilakukan secara sadar dan untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya dan menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil
dari pengalaman yang lalu dan latihan berinteraksi dengan lingkungannya.
d.
Akan dapat
mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat.
Sebaliknya pendidikan tidak akan mencapi tujuan jika pembelajaran tidak
bermakna dengan pengajaran yang tidak tepat.
2. Perbedaan Pendidikan, Pengajaran, dan
Pembelajaran
a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
negara.
b. Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru
dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagi
interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses
yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa.
c. Pembelajaran adalah usaha membantu siswa atau
anak didik mencapai perubahan struktur kognitif melalui pemahaman. Psikologi
humanistik, pembelajaran adalah usaha guru untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan untuk belajar (enjoy
learning), yang membuat siswa dipanggil untuk belajar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diketahui Pendidikan,
pengajaran dan pembelajaran memiliki keterkaitan satu sama lain yang memiliki
tujuan yang sama. Pengajaran dan pembelajaran adalah bagian dari pendidikan.
Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan
kepribadian. Pengajaran proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan
diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar. Sedangkan
pembelajaran adalah proses transfer ilmu pengetahuan, dengan tujuan mendapatkan
perubahan tingkah laku pada peserta didik setelah memperoleh pengetahuan
(melalui proses pembelajaran).
B. Saran
Kami mengharapkan dalam mempelajari
masalah pendidikan, pengajaran dan pembelajaran
ini kita dapat memahaminya untuk bisa diterapkan. Dan apabila dalam
makalah ini ada kekurangan kami Mengharapkan
kritikannya. Semoga bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran PAI,
Jakarta:Gaung Persada Press,2007
Ahmad Tafsir, Metodologi
Pengajaran Agama Islam, Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011
M.Sobry Sutikno, Belajar dan
Pembelajaran, Lombok:Holistica,2013
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus